e-LKPD WebAR Nepenthes

e-LKPD dengan Model Inkuiri Terbimbing Berbantu Web Augmented Reality Materi Keanekaragaman Hayati Berbasis Variasi Nepenthes
untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir Kritis dan Ketrampilan Psikomotorik Peserta Didik

MODUL AJAR
Budidaya Nepenthes

Tahukah kalian bahwa Nepenthes adalah tanaman yang dapat menangkap dan mencerna serangga? Bayangkan jika kalian bisa membudidayakan tanaman ini di rumah.
Biologi Kelas X Fase E
Penyusun : Djoko Martono, S.Pd.
Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
Metode : Presentasi dan Diskusi
Media : Augmented Reality
Alokasi Waktu : 2 JP (2 X 45 Menit)

Kompetensi Prasyarat

Capaian Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Profil Pelajar Pancasila

Sarana Prasarana

Target Peserta Didik

Moda Pembelajaran

Pertanyaan Pemantik

Materi
Budidaya Nepenthes

Nepenthes, yang dikenal sebagai tanaman kantong semar, adalah genus dari tanaman karnivora tropis yang terkenal dengan perangkap berbentuk kantong yang digunakan untuk menangkap dan mencerna serangga dan hewan kecil lainnya. Tanaman ini biasanya ditemukan di daerah tropis Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, Indonesia, dan beberapa wilayah di Australia. Spesies Nepenthes termasuk tumbuhan terancam atau hampir punah dan seluruhnya masuk dalam CITES appendix 2, kecuali N. rajah dan N. khasiana yang masuk dalam CITES appendix 1.

  1. Tujuan Budidaya Nepenthes
    1. Konservasi:
      • Melestarikan spesies yang terancam punah atau langka di alam liar.
      • Mengurangi tekanan pada populasi liar dengan menyediakan sumber tanaman hasil budidaya.
    2. Keindahan dan Hobi:
      • Banyak orang menggemari Nepenthes karena keindahan dan keunikan bentuknya.
      • Kolektor tanaman karnivora seringkali membudidayakan Nepenthes sebagai bagian dari koleksi pribadi.
    3. Penelitian:
      • Tanaman Nepenthes digunakan dalam berbagai penelitian ilmiah, termasuk studi tentang ekologi, evolusi, dan mekanisme karnivora.
      • Memahami cara kerja perangkap karnivora dan adaptasi tanaman ini terhadap lingkungannya.
    4. Pendidikan:
      • Digunakan sebagai alat pendidikan untuk mengajarkan tentang biodiversitas, ekologi, dan evolusi.
  2. Spesies Nepenthes yang Dapat Dibudidayakan
  3. Banyak spesies Nepenthes yang dapat dibudidayakan, baik di lingkungan alami maupun dalam kondisi terkontrol seperti rumah kaca atau terrarium. Berikut adalah beberapa spesies yang populer untuk budidaya:

    1. Nepenthes alata:
        Gambar 1. Nepenthes alata
      • Spesies yang relatif mudah dibudidayakan dan tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan.
      • Berasal dari Filipina dan dikenal dengan kantong yang ramping dan berwarna cerah.

    2. Nepenthes ventricosa:
        Gambar 2. Nepenthes ventricosa
      • Juga berasal dari Filipina, tanaman ini terkenal dengan kantong berbentuk lonceng dan mudah dirawat.
      • Toleran terhadap variasi suhu dan kelembaban.
    3. Nepenthes rafflesiana:
        Gambar 3. Nepenthes rafflesiana
      • Ditemukan di Malaysia, Indonesia, dan Kalimantan.
      • Memiliki kantong yang besar dan menarik dengan pola bintik-bintik.
    4. Nepenthes mirabilis:
        Gambar 4. Nepenthes mirabilis
      • Salah satu spesies yang paling luas distribusinya, ditemukan di banyak wilayah di Asia Tenggara.
      • Sangat adaptif dan dapat tumbuh di berbagai habitat.
    5. Nepenthes truncata:
        Gambar 5. Nepenthes truncata
      • Asli Filipina dan dikenal dengan kantong yang sangat besar.
      • Membutuhkan perhatian khusus karena ukurannya yang besar dan kebutuhan lingkungan yang spesifik.
    6. Nepenthes bicalcarata:
        Gambar 6. Nepenthes bicalcarata
      • Spesies unik dengan taji tajam di bagian bawah tutup kantong.
      • Berasal dari Kalimantan dan membutuhkan kelembaban tinggi untuk tumbuh optimal.
  4. Kondisi Lingkungan Optimal untuk Pertumbuhan Nepenthes
    1. Cahaya
    2. Kondisi Optimal:

      Nepenthes membutuhkan cahaya terang tetapi tidak langsung. Cahaya matahari yang terlalu kuat dapat membakar daun, sementara terlalu sedikit cahaya akan menghambat pertumbuhan. Idealnya, mereka ditempatkan di tempat yang menerima cahaya pagi yang lembut dan ternaungi dari sinar matahari langsung pada siang hari.

      Pengaruh Terhadap Pertumbuhan:

      Cahaya yang cukup akan merangsang pertumbuhan daun yang sehat dan kantong yang besar serta berwarna cerah. Kekurangan cahaya dapat menyebabkan tanaman tumbuh etiolasi (kondisi di mana tanaman tumbuh panjang dan kurus) dan mengurangi produksi kantong.

    3. Suhu
    4. Kondisi Optimal:

      Suhu ideal untuk Nepenthes bervariasi tergantung pada spesies. Secara umum, mereka dibagi menjadi dua kelompok: lowland (dataran rendah) dan highland (dataran tinggi).

      • Lowland: 20-35oC pada siang hari dan 18-25oC pada malam hari.
      • Highland: 15-25oC pada siang hari dan 10-15oC pada malam hari.

      Pengaruh Terhadap Pertumbuhan:
      Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dari rentang optimal dapat menyebabkan stres pada tanaman, menghambat pertumbuhan, dan mengurangi produksi kantong. Spesies dataran tinggi membutuhkan penurunan suhu pada malam hari untuk simulasi lingkungan alami mereka, yang sangat penting untuk pertumbuhan yang optimal.

    5. Kelembaban
    6. Kondisi Optimal:

      Nepenthes membutuhkan kelembaban tinggi, idealnya antara 60-90%. kelembaban yang stabil sepanjang hari sangat penting, terutama bagi spesies yang berasal dari dataran rendah yang biasanya tumbuh di lingkungan tropis yang lembab.

      Pengaruh Terhadap Pertumbuhan:

      kelembaban yang tinggi membantu menjaga struktur kantong tetap lembut dan fungsional, mencegah dehidrasi dan mencegahnya mengering. kelembaban yang rendah dapat menyebabkan daun dan kantong mengering, menghambat pertumbuhan, dan menyebabkan tanaman menjadi stres.

    7. Jenis Tanah
    8. Kondisi Optimal:

      Nepenthes membutuhkan media tanam yang ringan dan memiliki drainase baik. Campuran ideal sering kali terdiri dari bahan organik seperti Sphagnum moss, perlite, serat kelapa, dan pasir. Media tanam harus memiliki sifat asam dengan pH sekitar 4.5 hingga 5.5.

      Pengaruh Terhadap Pertumbuhan:

      Media yang memiliki drainase baik mencegah akumulasi air yang dapat menyebabkan akar membusuk. Substrat yang kaya bahan organik menyediakan nutrisi yang diperlukan, meskipun Nepenthes sebagian besar mendapatkan nutrisi dari serangga yang mereka tangkap.

      Dengan menyediakan kondisi lingkungan yang optimal ini, Nepenthes dapat tumbuh dengan baik, menghasilkan kantong yang besar dan sehat, dan menunjukkan karakteristik terbaik mereka.

  5. Teknik Budidaya Nepenthes
    1. Penanaman dari Biji
    2. Langkah-langkah:
      1. Persiapan Biji:

        Biji Nepenthes biasanya kecil dan tipis. Pilih biji yang segar untuk tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

        Gambar 7. Persiapan Biji Persiapan Biji
      2. Media Tanam:

        Gunakan campuran Sphagnum moss dan perlite dalam perbandingan 1:1. Pastikan media steril untuk mencegah pertumbuhan jamur.

        Gambar 8. Media Tanam Media Tanam
      3. Penanaman:

        Sebar biji di atas media tanam tanpa menutupinya terlalu dalam. Biji Nepenthes membutuhkan cahaya untuk berkecambah.

        Gambar 9. Penanaman Penanaman
      4. Kelembaban:

        Simpan dalam lingkungan dengan kelembaban tinggi (80-90%). Penutup plastik atau tempat semai dengan penutup dapat membantu mempertahankan kelembaban.

        Gambar 10. Kelembaban kelembaban
      5. Pencahayaan:

        Tempatkan di tempat yang mendapatkan cahaya tidak langsung atau di bawah lampu grow light dengan intensitas rendah.

        Gambar 11. Pencahayaan Pencahayaan
      6. Suhu:

        Suhu ideal untuk perkecambahan adalah antara 20-25oC.

        Gambar 12. Suhu Suhu
      Keuntungan dan Tantangan:
      • Keuntungan: Memungkinkan variasi genetik yang lebih besar.
      • Tantangan: Proses berkecambah bisa memakan waktu lama (beberapa minggu hingga beberapa bulan) dan membutuhkan perawatan yang teliti.

    3. Stek Batang
    4. Perbanyakan Nepenthes Melalui Stek Batang
      Sumber : www.carnivorousplants.org
      Gambar 13. Nepenthes bellii 18 bulan setelah diperbanyak dengan stek ujung batang. Bahan Stek yang Tepat

      Perbanyakan Nepenthes secara vegetatif dapat dilakukan melalui dua cara utama: kultur jaringan dan stek batang. Meskipun kultur jaringan digunakan dalam pembibitan skala besar untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah banyak, metode ini tidak umum bagi penghobi rata-rata karena kompleksitasnya. Sebagian besar penghobi hanya membutuhkan beberapa tanaman, sehingga metode stek batang menjadi lebih populer.

      Perbanyakan Nepenthes melalui stek batang dapat dibagi dua, yaitu Stek batang dari batang yang merambat dan Stek batang dari roset basal

      1. Stek batang dari batang yang merambat:
        Gambar 14. Tunas pertumbuhan pada Nepenthes berada beberapa mm di atas tempat daun menempel pada batang. Pastikan Anda memotong batang cukup jauh di atas perlekatan daun sehingga potongan batang Anda berisi tunas pertumbuhan. Tunas ini pada Nepenthes x Superba mulai tumbuh. Bahan Stek yang Tepat
        Gambar 15. Pilih batang yang merambat yang daunnya terpisah dengan baik di sepanjang batang. Dalam kasus ini, tanamannya adalah N. maxima dan tunasnya dibuang untuk memudahkan perbanyakan. Pemilihan batang yang Tepat

        Gambar 16. Bagi batang menjadi beberapa bagian. Stek terbaik adalah ujung yang sedang tumbuh. Stek satu buku paling baik diambil di dekat ujung yang sedang tumbuh di mana bahan batang masih agak baru. Stek dua dan tiga buku disediakan untuk bagian batang yang sudah tua yang tidak begitu kuat. Pembagian batang menjadi beberapa bagian
        Gambar 17. Tempatkan stek dalam pot dengan media perakaran dan pastikan setidaknya ada satu buku pertumbuhan di bawah permukaan tanah. Tutup pot dalam kantong plastik dan letakkan di area dengan cahaya terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung. Penempatan Stek
      2. Stek batang dari roset basal:
        Gambar 18. Pilih tanaman yang tidak cenderung membentuk batang merambat, dalam kasus ini adalah hibrida Nepenthes 'Peter D'Amato'. Pemilihan tanaman

        Gambar 19. Pilih lokasi pemotongan. Pada tanaman ini, pemotongan dibuat di antara daun ketiga dan keempat karena ada sedikit lebih banyak ruang di sana untuk membuat potongan. lokasi pemotongan
        Gambar 20. Buat potongan sedemikian rupa sehingga sekitar setengah daun tetap berada di tanaman induk dan setengahnya lagi dengan potongan. Dalam kasus ini tanaman induk mempertahankan 4 daun dan potongan mendapat tiga daun. Buat potongan
        Gambar 21. Pot potongan dalam campuran perakaran (50:50 Sphagnum moss: perlite). Gunakan kawat "U" untuk menahan potongan di tempatnya. Foto diambil tepat sebelum kawat U dan potongan didorong ke dalam pot. Gunakan kawat
        Gambar 22. Segel pot dalam kantong plastik untuk memastikan kelembaban tinggi. Kelembaban

      Hal penting dalam teknik Stek Batang:
      1. Waktu Ideal untuk Mengambil Stek
      2. Stek Nepenthes dapat diambil kapan saja sepanjang tahun, tetapi hasil terbaik diperoleh saat tanaman induk sedang tumbuh aktif. Kondisi ini meningkatkan tingkat keberhasilan dan kecepatan pertumbuhan stek, terutama jika tanaman induk dalam kondisi sehat. Jika tanaman induk tidak tumbuh baik, kemungkinan kondisi lingkungan tidak mendukung, seperti suhu terlalu panas atau dingin.

      3. Bahan Stek yang Tepat
      4. Tanaman Nepenthes dengan batang merambat tinggi dan roset daun basal merupakan kondisi ideal untuk perbanyakan. Anda dapat:

        • Memotong batang merambat untuk menghasilkan stek tanpa merusak roset basal.
        • Memilih ujung batang dengan 2-3 daun jika hanya membutuhkan satu tanaman baru.
        • Memotong seluruh batang merambat untuk menghasilkan banyak stek.

        Jika tanaman tidak memiliki roset basal, Anda dapat merangsang pertumbuhan roset dengan cara:

        • Menempatkan pot secara horizontal agar batang tumbuh mendatar.
        • Menggantung batang untuk merangsang tumbuhnya roset basal baru.

        Untuk spesies yang berbentuk roset basal permanen, proses stek lebih sulit karena keterbatasan ruang dan bahan.

      5. Media Perakaran
      6. Gunakan media yang gembur, sedikit asam, dan memiliki drainase baik. Pilihan media yang direkomendasikan adalah:

        • Lumut Sphagnum berserat panjang.
        • Campuran 50:50 lumut Sphagnum berserat panjang dengan perlit.
        • Campuran 50:50 sabut kelapa dengan perlit (pastikan sabut kelapa sudah bebas garam).

        Media harus lembap tetapi tidak terlalu basah atau terendam air.

      7. Proses Pemotongan dan Penanaman
        1. Gunakan pisau tajam dan bersih untuk memotong batang di bawah air agar mencegah masuknya udara.
        2. Potong batang menjadi stek dengan 1, 2, atau 3 ruas, sesuai kebutuhan.
        3. Tanam stek secara horizontal (untuk 1 ruas) atau vertikal (untuk 2-3 ruas).
        4. Opsional: Gunakan hormon perakaran dengan konsentrasi rendah jika diperlukan.
      8. Perawatan Pasca Pemotongan
        • Beri label pada stek dengan mencantumkan tanggal pemotongan.
        • Masukkan dalam kantong plastik untuk menjaga kelembapan tinggi.
        • Letakkan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung.
        • Cabut stek yang gagal agar tidak menjadi sumber pembusukan.
        Gambar 23. Membelah ujungnya dan mengisinya dengan sedikit Sphagnum akan memberikan lebih banyak area permukaan bagi terbentuknya akar. Membelah ujung batang dan memasukkan sedikit spagnum kedalamnya

        Proses perakaran memakan waktu antara 1 bulan hingga 1 tahun tergantung spesies dan kondisi. Tunggu hingga ada pertumbuhan baru sebelum memindahkan stek ke pot permanen.

      9. Perbanyakan dari Roset Basal
      10. Untuk spesies yang tidak tumbuh merambat, perbanyakan dilakukan dengan memotong roset basal. Proses ini lebih rumit karena:

        • Semua daun berada dekat dengan batang, sehingga sulit memotong tanpa merusak tanaman induk.
        • Hanya satu stek pucuk yang bisa diambil dalam satu percobaan.

        Gunakan pisau tajam untuk memotong di bawah daun ke-4 dari ujung dan pastikan potongan bersih untuk hasil terbaik.

      Keuntungan dan Tantangan:
      • Keuntungan: Proses yang lebih cepat dibandingkan menanam dari biji. Stek biasanya menghasilkan tanaman yang identik dengan induknya.
      • Tantangan: Membutuhkan perhatian lebih dalam menjaga kelembaban dan mencegah pembusukan.

    5. Kultur Jaringan
    6. Protokol Kultur Jaringan Nepenthes:
      Sumber: https://plantcelltechnology.com/
      1. Persiapan Media untuk Eksplan:
        Gambar 24. Persiapan Media untuk Eksplan Persiapan_Media_untuk_Eksplan
        • Ambil 800 ml air suling dan 1,5 gram MS, 25 gram sukrosa, dan 1,0 mg BAP untuk 1 liter media. Simpan toples di atas pengaduk magnet untuk mencampur semua komponen.
        • Matikan pengaduk magnet dan buat hingga 1 liter.
        • Tambahkan 3 gram gellan gum.
        • Tutup toples, pastikan tidak terlalu rapat
        • Tempatkan ini di panci presto untuk disterilkan selama 25 menit pada suhu sekitar 250o Fahrenheit atau 100oC atau 15 psi.
      2. Persiapan Media untuk Benih (Untuk Media 250 ml):
        Gambar 25. Persiapan Media untuk Benih Persiapan_Media_untuk_Benih
        • Ambil 200 ml air suling lalu tambahkan 5 gram gula langsung ke dalam botol. Untuk media 1 liter kalikan semuanya dengan 4).
        • Selanjutnya, tambahkan media MS yang mengandung mikronutrien dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman karnivora tumbuh dalam kondisi nutrisi yang buruk, jadi 1/3 media MS umumnya direkomendasikan untuk eksplan. Namun, untuk benih, Anda memerlukan sekitar 0,3 hingga 0,4 g untuk 250 ml.
        • Tambahkan 1 ml per liter PPM ke media untuk mencegah kontaminasi.
        • Matikan pengaduk magnetik dan tambahkan sisa 50 ml air.
        • Sesuaikan pH antara 5,4 dan 5,8, yang sedikit asam. Setelah mengkalibrasi pH, tambahkan agen pembentuk gel.
        • Anda memerlukan 8 g agar untuk 1 liter media, jadi untuk 250 ml Anda perlu menambahkan 2 g agar. Setelah Anda menambahkan agar, media Anda akan siap!
        • Tutup botol, pastikan tidak rapat
        • Tempatkan ini dalam panci presto untuk disterilkan selama 25 menit pada suhu sekitar 250o Fahrenheit atau 121o C atau 15 psi.
      3. Pemotongan Eksplan:

        Bersihkan gunting Anda dengan alkohol isopropil, untuk memastikan lingkungan yang steril saat memanipulasi tanaman, keringkan menggunakan tisu.

        Gambar 26. Pemotongan Eksplan Pemotongan_Eksplan
        • Potong daun tanaman dari bagian bawah sehingga terdapat simpul di dalamnya.
        • Ambil potongan bagian atas, karena Anda tidak memerlukan seluruh daun. Jadi, potong saja.
        • Pangkas ujung dan tepi daun.
        • Singkirkan sebanyak mungkin jaringan, tetapi pastikan untuk tidak menyentuh meristem di ujungnya.
        • Taruh nodus dalam stoples dan tambahkan Sodium dichloro
        • Tutup stoples, balikkan beberapa kali, dan kocok selama beberapa detik, jadi Anda juga mensterilkan bagian tutup dan semua yang tidak bersentuhan dengan Sodium dichloro.
        • Sterilkan tanaman selama 24 jam pada Shaker orbital.
      4. Sterilisasi Eksplan:
        Gambar 27. Sterilisasi Eksplan Sterilisasi_Eksplan
        • Tambahkan 1 liter air ke dalam gelas kimia dan nyalakan pengaduk magnetik
        • Ambil 0.5 gram natrium dikloro-s-Triazinetrione dihidrat dan tambahkan ke gelas kimia yang sama.
        • Tambahkan 1-2 tetes tween-20.
        • Dalam toples berisi eksplan yang terkumpul, tambahkan larutan sterilisasi yang telah disiapkan (isi toples hingga penuh).
        • Pasang tutupnya dan kocok perlahan (atas dan bawah; atas dan bawah-cukup!).
        • Gambar 28. Kocok di pengocok orbital Kocok_di_pengocok_orbital
        • Taruh toples di pengocok orbital selama semalam.
        • Gambar 29. Potong Eksplan Potong_Eksplan
        • Potong eksplan sesuai ukuran yang diinginkan dan bilas dengan air suling steril.
        • Gambar 30. Potong Eksplan Pindahkan_eksplan_ke_media_yang_telah_disiapkan
        • Pindahkan eksplan ke media yang telah disiapkan.
        • Gambar 31. Eksplan terkontak baik dengan media Eksplan_terkontak_baik_dengan_media
        • Pastikan eksplan Anda terkontak baik dengan media, tanpa merendamnya sepenuhnya di dalamnya.
      5. Inkubasi:

        Simpan dalam inkubator dengan pencahayaan dan suhu yang terkendali. Pencahayaan biasanya diberikan selama 16 jam per hari pada suhu sekitar 25oC.

      6. Subkultur:
        Gambar 32. Subkulturisasi Subkulturisasi

        Setelah beberapa minggu, eksplan akan mulai tumbuh. Pindahkan tanaman muda ke media kultur baru untuk pertumbuhan lebih lanjut.

      7. Aklimatisasi:

        Setelah tanaman cukup besar, pindahkan ke media tanam normal dan aklimatisasi secara bertahap ke kondisi lingkungan luar.

      Hal Penting Saat Melakukan Kultur Jaringan
      1. Sterilisasi Benih:
        • Anda bekerja dengan benih yang sangat segar. Mereka memiliki masa segar yang sangat pendek. Hidrogen peroksida menambahkan oksigen ke benih, yang penting bagi benih untuk berkecambah.. Ambil hidrogen peroksida 3% (Anda dapat membelinya dari toko kelontong). Ini bekerja dengan baik untuk semua benih lainnya.
        • Untuk menyiapkan larutan, campurkan 1 mililiter hidrogen peroksida dan 19 mililiter air untuk membuat larutan 20 ml. Tambahkan juga satu tetes Tween-20.
        • Tempatkan benih dalam tabung reaksi.
        • Isi tabung dengan larutan sterilisasi yang telah disiapkan untuk sterilisasi.
        • Benih yang sudah tua mungkin memerlukan sedikit gula dalam larutan agar energi dapat bertunas.
        • Benih dibiarkan semalaman dalam larutan, yang akan diganti dengan air steril keesokan harinya.
      2. Menuangkan Media:
        • Semprotkan alkohol pada cawan Petri, toples, dan permukaan tudung sebelum memulai pekerjaan Anda.
        • Tuang media yang telah disiapkan ke dalam cawan Petri, periksa kebersihan dan sterilitasnya dengan saksama.
        • Setelah memadat selama sekitar 10 menit, cawan ditutup rapat. Cawan Anda siap digunakan dalam percobaan pada hari berikutnya.
      3. Memindahkan Eksplan ke Media:
        • Semprotkan larutan sterilisasi ke dalam tabung kaca yang berisi eksplan.
        • Ambil cawan Petri dan tuangkan sedikit dinatrium kloro ke dalamnya.
        • Keluarkan eksplan dari tabung dan simpan di dalam cawan Petri.
        • Gunakan pisau bedah dan bilah untuk membuang jaringan yang mati, tanpa merusak meristem.
        • Pindahkan eksplan ke dalam tabung yang berisi air suling steril dan kocok.
        • Keluarkan eksplan dari air dan letakkan di media eksplan yang telah disiapkan. Letakkan tepat di tengah media. Pastikan menghadap ke atas, dan jangan terlalu dalam.
      4. Pindahkan Benih ke Media:
        • Keluarkan benih dari hidrogen peroksida.
        • Tempatkan benih di media yang mengandung 1/4 kekuatan MS penuh, 30g gula, dan tanpa hormon.
      Keuntungan dan Tantangan:
      • Keuntungan: Teknik ini memungkinkan produksi massal tanaman dengan sifat yang identik. Cocok untuk konservasi dan komersialisasi.
      • Tantangan: Membutuhkan peralatan khusus, lingkungan yang steril, dan keterampilan teknis tinggi.

  6. Kesimpulan
  7. Gambar 33. Nepenthes dibudidayakan di Taman Nasional Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

    Setiap teknik budidaya Nepenthes memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. Pemilihan metode tergantung pada tujuan budidaya, ketersediaan sumber daya, dan tingkat keterampilan. Dengan perawatan yang tepat, Nepenthes dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, memberikan keindahan dan keunikan dari tanaman karnivora ini.


Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (e-LKPD)

Judul: Budidaya Nepenthes

Rentang Skor Tiap Pertanyaan : 0 s.d. 100
Maksimal Skor :
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Skor Anda :
Nilai Anda :
Tanggal Mengerjakan : -
Status LKPD : Tidak Dikunci
Profile Picture

Tujuan Pembelajaran:

  1. Siswa mampu menjelaskan teknik-teknik dasar dalam budidaya tanaman Nepenthes.
  2. Siswa mampu mengidentifikasi kondisi lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan Nepenthes.
  3. Siswa mampu menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) untuk memvisualisasikan proses budidaya Nepenthes.

Petunjuk Kerja:

  1. Baca setiap langkah dan pertanyaan dengan teliti.
  2. Gunakan perangkat dengan aplikasi AR yang telah disediakan untuk membantu dalam menjawab pertanyaan.
  3. Diskusikan jawaban dengan teman kelompok jika diperlukan.
  4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut pada kotak jawaban yang disediakan dengan lengkap dan jelas.

Langkah-Langkah Pembelajaran:

  1. Pendahuluan
  2. Pertanyaan Pemantik:

    • Apa yang kamu ketahui tentang budidaya tanaman Nepenthes?
    • Mengapa penting untuk membudidayakan tanaman Nepenthes?

  3. Eksplorasi
    1. Aktivitas AR:

      • Gunakan aplikasi AR untuk memvisualisasikan tanaman Nepenthes dalam berbagai tahap pertumbuhan.
      • Jika Anda membaca LKPD ini dalam mode online silahkan ketuk gambar QR-Code atau gambar marker Nepenthes dibawah ini, tetapi Jika Anda membaca LKPD ini dalam mode cetak (Offline), silahkan Scan QR-Code dibawah ini untuk menuju aplikasi penampil Obyek 3D Augmented Reality, kemudian cermati faktor lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan Nepenthes dalam aplikasi AR.
      • Sertakan gambar atau tangkapan layar dari aplikasi AR jika memungkinkan.

    2. Observasi:

      • Jelaskan perbedaan kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh Nepenthes pada setiap tahap pertumbuhan.

  4. Investigasi
    1. Pertanyaan Inkuiri:

      • Apa saja teknik yang digunakan untuk membudidayakan Nepenthes?
      • Apa saja kondisi lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan Nepenthes?
      • Bagaimana cara merawat tanaman Nepenthes agar tetap sehat dan tumbuh dengan baik?
    2. Penelitian:

      • Gunakan sumber daya online (misalnya, artikel, video, atau situs web) untuk menemukan informasi tentang teknik budidaya Nepenthes.
      • Catat informasi penting yang kamu temukan.

  5. Analisis dan Sintesis
    1. Analisis:

      • Mengapa setiap teknik budidaya penting untuk keberhasilan pertumbuhan Nepenthes?
      • Bagaimana setiap faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan Nepenthes?

    2. Sintesis:

      • Buatlah panduan singkat tentang cara membudidayakan Nepenthes dengan biji, termasuk langkah-langkah dan peralatan yang dibutuhkan.

  6. Presentasi dan Diskusi
    1. Presentasi:

      • Siapkan presentasi singkat tentang teknik budidaya Nepenthes berdasarkan hasil penelitian kamu.
      • Gunakan aplikasi AR untuk menunjukkan visualisasi budidaya pada Nepenthes.
    2. Diskusi Kelas:

      • Diskusikan temuan kamu dengan teman sekelas.
      • Bertukar informasi dan pendapat tentang tantangan dan solusi dalam budidaya Nepenthes.

Tugas Tambahan:

  1. Nepenthes termasuk dalam tumbuhan yang banyak spesiesnya kini terancam punah akibat perusakan habitat, penebangan hutan, dan perubahan iklim. Dengan membudidayakan Nepenthes, kita dapat melestarikan spesies ini, khususnya yang endemik atau memiliki populasi kecil di alam liar. Upaya budidaya membantu mengurangi tekanan terhadap populasi liar, sehingga menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis.

    Jika Anda membaca LKPD ini dalam mode online silahkan ketuk gambar QR-Code diatas ini, tetapi Jika Anda membaca LKPD ini dalam mode cetak (Offline), silahkan Scan QR-Code diatas untuk menuju halaman Eksperimen Budidaya Nepenthes, cermati dan ikuti Petunjuk Pelaksanaan sebelum melaksanakan Eksperimen Budidaya Nepenthes dengan Biji.


Refleksi:

  • Apa yang paling menarik yang kamu pelajari dari modul budidaya Nepenthes ini?
  • Bagaimana penggunaan teknologi AR membantu kamu dalam memahami materi?

Dengan LKPD ini, siswa dapat dipandu untuk memahami teknik dan praktik dalam budidaya tanaman Nepenthes melalui pendekatan inkuiri terbimbing dan penggunaan teknologi AR yang interaktif.